Tidak sebatas datang, lalu membeli sebotol madu asli yang telah dikemas, setelahnya pergi layaknya ketika kamu sedang membeli produk madu hutan, madu budidaya ataupun madu hitam kemasan di sebuah gerai madu, di Saung Lebah Madu Paseban, pelanggan akan diajak berinterkasi untuk mengenal lebih dekat dengan Apis Cerena, si lebah budidaya penghasil madu Paseban atau mencicipi manisnya madu langsung dari sarangnya (Honeycomb) atau menikmati Raw Honey((Madu mentah atau madu murni yang baru dipanen dari sarang lebah dan belum diproses lebih lanjut)).
RESERVASI
+62 858 8823 8364Selain sebatas untuk berbelanja produk madu asli yang di hasilkan dari dalam kawasan Paseban, Saung Lebah Madu Paseban juga menfasilitasi aktifitas Wisata Edukasi (Eduwisata) dengan lebah sebagai obyek daya tarik wisata nya.
Eduwisata Saung Lebah Madu Paseban (ESLAM Paseban) adalah suatu program Wisata Minat Khusus berbasis edukasi dalam Kawasan Paseban dengan tujuan perjalanan wisata nya untuk melihat kehidupan lebah madu Paseban, berinteraksi langsung dengan Apis mellifera dan Apis cerana, mengenal dan mempelajari ekosistem kehidupan lebah madu Paseban, mendapati pengetahuan atas produk-produk lebah, simulasi pemanenan madu, apitherapy atau terapi sengat lebah dan kegiatan wisata lainnya.
Pada kegiatan Eduwisata di Saung Lebah Madu Paseban (ESLAM Paseban), peserta akan mendapatkan pengetahuan atas falsafah dan ekosistem lebah, mengenal jenis lebah madu apis mellifera, mengenal tumbuhan kaliandra sebagai sumber pakan lebah madu Paseban, teknik budidaya Lebah madu dan penanganan panen serta pasca panen, teknik pembiakan ratu lebah dan apitherapy.
Mengenal Madu Paseban
Di Indonesia dikenal dengan dua jenis madu yaitu madu hutan yang dihasilkan dari lebah liar atau Apis dorsata yang hidup di hutan dan madu ternak yang dihasilkan dari upaya budidaya lebah jenis Apis cerana dan Apis mellifera. Di sebagian daerah yang dekat dengan hutan, masyarakatnya menjadikan pemburuan madu hutan sebagai bagian dari adat guna mencukupi kehidupan keluarga dalam bidang kesehatan, pengobatan dan pemenuhan rumah tangganya, selain sebagai mata pencaharian.
Hal yang berbeda pada sebagian masyarakat lainnya, begitu pula di Paseban, lebah sengaja dibudidayakan sebagai tempat untuk memproduksi madu. Species lebah yang dibudidayakan berbeda dengan lebah hutan yang sifatnya masih liar, begitupun nektar yang menjadi sumber pakan lebah madu. Sumber nektar dan jenis lebah akan mempengaruhi senyawa-senyawa yang terkandung dalam madu, dan hal inipun yang membedakan manfaat secara khusus antara madu yang dihasilkan dari hutan dengan madu budidaya.
Madu Paseban merupakan madu yang di hasilkan dari lebah ternak spesies Apis cerana dan Apis mellifera dengan sari nektar didapatkan dari bunga kaliandra berasal dari tumbuhan kaliandra (Monoflora) yang banyak tumbuh dan tersebar pada kawasan Paseban dan kaki gunung Gedogan. Kaliandra dapat berbunga sepanjang tahun sehingga mampu memenuhi pakan bagi lebah madu Paseban. Sari bunga kaliandra berwarna keemasan. Biasanya pada dini hari lebah berdatangan ke bunga-bunga kaliandra untuk mengumpulkan sari bunga sebagai pokok madu.
Produk Saung Lebah Madu Paseban
Madu Paseban – Saung Lebah Madu Paseban yang berada di Paseban Megamendung memiliki dua produk utama yaitu 1) Produk Madu berupa madu yang berada dalam botol 100 ml, 250 ml dan 500 ml, kedua adalah produk wisata berupa wisata edukasi Saung Lebah Madu Paseban (ESLAM Paseban).
1. Produk Madu
Madu Paseban – Madu yang dikemas dalam botol-botol merupakan produk utama Saung Lebah Madu Paseban, produk turunannya berupa propolis, bee pollen dan royal jelly :
- Raw Honey
- Honeycomb Nectar Kaliandra
- HB Honey
2. Produk Wisata
Madu Paseban – Edukasi Lebah Madu Paseban adalah program wisata tematik dengan lebah dan madu sebagai obyek daya tarik wisatanya. Wisata Edukasi Saung Lebah Madu Paseban (ESLAM Paseban) merupakan proses interaksi secara langsung antara wisatawan dengan lingkungan madu Paseban di produksi guna memperoleh pengalaman pembelajaran atas budidaya madu dan pengetahuan tentang produk-produk Apis Cerena di Paseban.
Paseban sebagai Sentral Madu di Puncak Bogor
Madu Paseban – Kawasan Wisata Minat Khusus Paseban yang berada di lerengan barat Gn Gedogan merupakan tempat wisata tematik dengan kategori edukasi, petualangan dan kopi. dan menjadi sentral budidaya madu di Puncak Bogor Jawa Barat.
Madu dalam sejarah peradaban manusia
Madu Paseban – Madu untuk kesehatan telah banyak diabadikan dalam manuskrip, papirus dan kitab-kitab yang diwariskan oleh peradaban manusia dari masa ke masanya, hingga hari ini. Di tahun 1400 yang lalu, Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam telah berkata dalam hadist yang diriwayatkan oleh HR. Bukhari no. 5680 “Kesembuhan itu terdapat pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan alat bekam, dan kay dengan api. Sesungguhnya aku melarang umatku dari kay.”
Dan, dalam QS. An-Nahl: 68-69 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan tempat-tempat yang dibuat manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu)”. Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir.” Dan, banyak lagi keterangan-keterangan dalam Al-Quran ataupuan Hadist yang menyebutkan bahwa madu memiliki keutamaan sebagai penyembuh dan untuk menjaga kesehatan.
Begitupun dalam perjanjian lama (torah) yang mengabadikan tentang keutamaan madu “tanah Palestina adalah tanah asal lemak dan madu“. Dan, dibanyak peradaban manusia, pada kerajaan-kerajaan kuno seperti Babilonia, Mesir kuno, Sumeria, India, dls, madu telah dijadikan sebagai obat/penyembuh dan sebagai pemenuhan atas kebutuhan rumah tangga., dan lainnya. Pada setiap zamannya, madu memiliki nilai yang sangat tinggi, bahkan nilai konversinya bisa setara dengan logam mulia.
Madu merupakan cairan kental dengan rasa manis yang dihasilkan dari lebah. Madu dikumpulkan oleh manusia dengan mengambil dari hutan ataupun dengan cara berternak. Peternakan madu telah ada di Mesir kuno pada 2400 SM, bahkan di Spanyol pada tahun 6000 SM, masyarakatnya telah memperlihatkan proses memanen madu. Secara klinis, madu mengandung anti bakteria yang dapat menghindarkan tubuh dari kuman penyakit hingga meningkatkan daya tubuh.
Madu untuk Kesehatan dan Pengobatan
Madu Paseban – Madu memiliki banyak kandungan yang baik untuk kesehatan tubuh manusia ataupun sebagai penyembuh dari sakit. Peran madu dalam kesehatan telah terbukti dari abad ke abad nya, malah beberapa pengobatan kuno telah menjadikan madu sebagai sumber obat. Begitupun dengan pengobatan modern, peran madu sudah banyak dibuktikan secara ilmiah.
Madu merupakan pemanis alami dan sebagai makanan bernutrien tinggi yang di hasilkan dari binatang insekta berdarah dingin. Selain sebagai konsumsi rumah tangga, madu banyak digunakan sebagai obat, hal ini karena didalam madu mengandung banyak senyawa untuk mencegah dan mengobati beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus maupun bakteri. “Madu memiliki kemampuan terapetik sebagai antiinflamasi, antimikroba, kesehatan gastro, kesehatan saraf, anti kanker, antidiabetik, dan sebagai antioksidan”.((Rao PV, Krishnan KT, Salleh N, Gan SH. Biological & therapeutic effects of honey produced by honey bees & stingless bees: a comparative review. Revista Brasileira de Farmacognosia. 2016; 26: 657–664))
Setiap madu memiliki aktivitas antiradikal bebas yang berbeda-bada. Perbedaan aktivitas antiradikal bebas tergantung dari sumber nektar bunga yang dijadikan makanan bagi lebah ((Bogdanov et al 2008)).
Madu memiliki kemampuan antimkikroba baik pada bakteri positif maupun bakteri negatif. Kemampuan madu ini dikarenakan adanya senyawa polifenol, hidrogen peroksida, metilglioksal. Namun senyawa –senyawa dalam madu sangat bervariasi tergantung pada jenis lebah, wilayah, jenis tanaman yang sering dikunjungi oleh lebah, dan sumber nektar. ((Nolan VC, Harrison J, Cox JAG. Review Dissecting the Antimicrobial Composition of Honey. Antibiotics 2019; 8 (251): 1-16)). Madu juga memiliki kemampuan efek hepatoprotektif dan nefroprotektif, yang diduga berasal dari kandungan antioksidan. ((Scepankova H, Saraiva JA, Estevinho LM. Honey Health Benefits and Uses in Medicine. Handbook Bee products-chemical and biological properties. 2017: 83-96)).
Madu sangat bermanfaat untuk melindungi tubuh dari efek radikal bebas dan ROS yang merusak sel, juga memiliki kemampuan efek nefroprotektif dan hepatoprotektif yang berasal dari kandungan antioksidan, dapat menurunkan komplikasi gastrointestinal secara signifikan, mengurangi kolesterol dan MDA (malonildealdehida), dll.
Di dalam madu murni terdapat beberapa kandungan gizi seperti karbohidrat, protein, asam amino, vitamin dan mineral. Vitamin yang terkandung dalam madu antara lain Vit B1, B2, B3, B6, C, A, E, flavonoid, sedangkan untuk kandungan mineralnya ada Na, Ca, K, Mg, Cl, Fe, Zn dan lain-lain. Kandungan nutrisi dalam madu yang berfungsi sebagai antioksidan adalah vitamin C, B3, asam organik, enzim, asam fenolik, flavonoid, vitamin A serta vitamin E, dengan demikian pada madu terdapat banyak nutrisi yang berfungsi sebagai antioksidan ((Bogdanov et al 2008)). Begitu banyak manfaat madu untuk kesehatan tubuh manusia..
Madu yang alami bersifat perservatif atau mengawetkan. Selain itu, madu juga memiliki sifat higroskopis yaitu menarik air dari lingkungan sekitarnya. Sehingga madu dapat digunakan untuk mengompres luka luar yang bersifat basah karena cairan dan nantinya akan ditarik oleh madu (Adji, 2008). Secara umum madu berkhasiat menghasilkan energi, meningkatkan daya tahan tubuh, dan stamina. Madu cepat berdifusi melalui darah, dan karena itu merupakan sumber energi yang cepat. Madu mendukung pembentukan darah serta membersihkan darah. Selain itu, juga ada efek positif dalam mengatur dan membantu peredaran darah tetap lancar (Shaikh, 2015).
Madu mengandung zat antibakteri sehingga baik untuk mengobati luka bakar dan penyakit infeksi. Adanya rasio perbandingan karbon terhadap nitrogen yang tinggi, kekentalan madu yang membatasi pelepasan oksigen, oksidasi glukosa yang menghasilkan H2O2 dan sifat osmolaritas yang tinggi membuat bakteri sulit untuk hidup (Rostita, 2007).
Madu adalah cairan kental yang dihasilkan oleh lebah dari berbagai nektar yang masih mengandung enzim diastase aktif.
Apriari (2002)
Produk kesehatan yang dihasilkan dari lebah madu
Madu Paseban – Madu sebagai bahan baku untuk produk-produk kesehatan dan pengobatan yang dihasilkan dari lebah budidaya maupun lebah liar. Produk kesehatan yang di hasilkan dari lebah bersumber dari madu nya sebagai produk utama, dari lilin lebah, propalis maupun royal jelly.
-
- Madu sebagai produk utama yang sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan, untuk produk-produk kosmetika dan farmasi
- Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi dan kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran.
- Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit dan membunuh virus influensa.
- Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan (kepentingan farmasi).
- Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan.
Manfaat madu bagi kesehatan
Madu Paseban – Banyak manfaat madu bagi kesehatan dan bagi tubuh manusia, karena madu memiliki kandungan-kandungan nutrisi yang beragam dan banyak mengandung senyawa aktif, di samping gula yang membuatnya terasa manis. Selain untuk komsumsi rumah tangga, cairan manis yang diproduksi oleh lebah ini berkhasiat untuk :
-
- Meningkatkan daya tahan tubuh (immunitas)
- Menjaga kesehatan jantung
- Menangkal radikal bebas
- Mempercepat penyembuhan luka sayat, luka robek, luka baret dan luka bakar
- Meredakan batuk
- Menurunkan tekanan darah
- Menjaga kesehatan sistem pencernaan
- Menjaga kadar kolesterol
- Membuat tidur makin nyenyak
- Menurunkan kadar trigliserida
- Mengontrol berat badan
- Menghilangkan ketombe, dll.
Madu Paseban bersumber dari lebah budidaya
Madu Paseban – Madu ternak yang menjadi utama komoditi Saung Lebah Madu Paseban berasal dari lebah madu yang telah ditangkarkan atau dibudidayakan, sementara itu madu hutan adalah madu liar yang yang sampai saat ini belum dapat menjadi lebah madu yang diternakan / dibudidayakan. Jenis unggul yang sering dibudidayakan dalam ternak madu di Indonesia adalah jenis Apis cerana atau Apis melifera.
Perbedaan antara madu hutan dan madu ternak terletak pada jenis lebah dan lingkungan lebah itu berada. Madu hutan dihasilkan oleh jenis lebah apis dorsata dengan mengambil nektar dari berbagai macam jenis pohon di hutan (multiflora), sedangkan madu ternak berasal dari apis cerana dan apis melifera dengan nektar berasal dari satu jenis pohon utama(uni flora).
Hal yang berbeda pada sebagian masyarakat lainnya, lebah sengaja dibudidayakan oleh sebagian sebagai tempat untuk memproduksi madu. Species lebah yang dibudidayakan tentunya akan berbeda dengan lebah hutan yang sifatnya masih liar, begitupun nektar yang menjadi sumber pakan lebah madu. Sumber nektar dan jenis lebah akan mempengaruhi senyawa-senyawa yang terkandung dalam madu, dan hal inipun yang membedakan manfaat secara khusus antara madu yang dihasilkan dari hutan dengan madu budidaya
Syarat utama yang harus dipenuhi dalam budidaya lebah madu adalah bibit unggul dan lokasi yang memiliki ketersediaan pakan lebah (nektar). Di Indonesia terdapat dua jenis lebah unggul untuk di budidayakan yaitu A. cerana (lokal) dan A. mellifera (impor). Pemilihan jenis lebah unggul ini bertujuan agar koloni lebah dapat memproduksi madu secara maksimal. Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, ratu dari species A. cerana dapat bertelur 500 s.d 900 butir per hari, dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir dalam satu harinya.
Adanya seekor ratu lebah dengan ratusan lebah jantan dan ribuan lebah pekerja dalam sebuah koloni pembudidayaan menjadi syarat yang harus dipenuhi dalam budidaya lebah. Dalam sebuah koloni lebah tidak boleh adanya lebih dari satu ratu lebah, jika ini terjadi, maka akan terjadinya saling bunuh antar satu ratu dengan ratu lainnya untuk memimpin koloni.
Selain jenis lebah dan syarat terbangunnya sebuah koloni, lokasi yang memiliki ketersediaan nektar secara berkesinambungan merupakan syarat lainnya yang harus dipenuhi dalam budidaya lebah madu. Nektar dapat dihasilkan dari bunga tanaman kehutanan dan perkebunan, tanaman pangan, tanaman hortikultura (buah dan sayuran), tanaman hias, rumput dan semak belukar.
Species madu ternak Paseban
Madu Paseban – Spesies lebah madu yang di budidayakan adalah jenis lebah madu Apis cerana dan Apis mellifera, sementara itu Apis dorsata dan Apis florea merupakan jenis lebah lebah madu yang belum dapat dibudidayakan karena masih bersifat liar dan sangat ganas.
-
- Apis cerana ; Lebah madu jenis Apis cerana dapat dibudidayakan secara tradisional dalam glodok maupun secara modern yang dibudidayakan di dalam kotak (stup) yang dapat dipindah-pindahkan.
- Apis mellifera ; lebah madu jenis ini dapat beradaptasi dengan baik untuk dikembangkan di Indonesia. Lebah madu jenis Apis mellifera memiliki ukuan tubuh lebih besar apabila dibandingkan dengan Apis cerana, memiliki temperamen yang tidak ganas dan sangat mudah untuk dibudidayakan. .
Produk lebah ternak / budidaya Paseban
Madu Paseban – Dalam pembudidayaan lebah, produk akhir yang akan dihasilkan adalah cairan madu, bee polen dan royal jelly.
-
- Madu ; adalah cairan manis yang berasal dari nektar tanaman yang diproses oleh lebah pekerja menjadi madu dan tersimpan dalam sel-sel sarang lebah.
- Serbuk Sari (Bee Polen) ; adalah serbuk sari bunga yang diambil oleh lebah pekerja, disimpan pada kaki lebah (pollen basket) yang digunakan lebah sebagai sumber protein.
- Royal Jelly ; adalah cairan berupa jeli/milk/cream yang disekresikan oleh lebah pekerja muda dari bahan baku pollen yang dipergunakan oleh lebah sebagai makanan khusus bagi larva calon ratu lebah dan larva lebah pekerja.
- Lem (Propolis); adalah bahan perekat bersifat resin yang dikumpulkan lebah pekerja dari kuncup, kulit atau bagian lain dari tumbuhan. Pada sarang lebah propolis digunakan untuk menutup celah-celah, mendempul retakan-retakan, memperkecil dan menutup lubang.
- Lilin Lebah (Malam, Beeswax); terbentuk dari hasil sekresi kelencar lilin (wasxgrands) yang terdapat pada bagian bawah perut lebah pekerja.
- Racun Lebah (Bee Vonem); terbentuk dari hasil sekresi kelenjar racun dalam bentuk cairan bening yang berbau menyengat, rasanya pahit dan pedas.
Pakan ternak lebah Paseban
Madu Paseban – Nektar dari bunga tanaman kehutanan, tanaman pertanian dan tanaman perkebunan merupakan sumber makanan lebah. Hampir semua tumbuhan berbunga dapat dijadikan sebagai pakan lebah, Tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai sumber pakan lebah adalah tumbuhan berbunga yang mengandung Nektar, Pollen (Tepung Sari) dan Ekstrafloral.
-
- Nektar ; adalah suatu senyawa komplek yang dihasilkan oleh kelenjar necterifier tanaman dalam bentuk larutan dengan konsentrasi yang bervariasi sesuai dengan jenis dan tempat tumbuh tanaman tersebut. Komponen utama dari nektar tersebut adalah sukrosa, fruktosa dan glukosa.
- Polen; Polen diperoleh dari bunga yang dihasilkan oleh antenna sebagai sel kelamin jantan tumbuhan, polen dimakan oleh lebah madu sebagai sumber protein, lemak, karbohidrat dan mineral.
- Ekstrafloral; adalah cairan manis yang secara alami keluar dari pucuk daun muda atau tangkai batang daun tanaman pakan lebah.
Nektar atau sari bunga yang merupakan cairan manis kaya dengan gula yang diproduksi bunga dari tumbuh-tumbuhan sewaktu mekar untuk menarik kedatangan lebah madu. Tumbuhan-tumbuhan pertanian dan perkebunan sebagian besarnya dilakukan pemupukan kimia untuk mempercepat pertumbuhan dan dilakukan penyemprotan hama, hal ini berbeda dengan tumbuhan hutan yang hidup secara alami.
Sumber nektar
Madu Paseban – Madu flora dihasilkan dari nektar bunga (Nektar merupakan hasil sekresi yang manis dari tanaman). Bila nektar tersebut berasal dari beranekaragam bunga, maka madu yang dihasilkan disebut madu poliflora dan bila dari satu jenis tanaman disebut madu monoflora. Secara garis besar madu terbagi dua, yaitu berdasarkan sumber bunga dan berdasarkan sumber nektarnya. Dan, lebah cenderung mengambil nektar dari satu jenis tanaman dan baru mengambil dari tanaman lain bila belum mencukupi.
Monoflora
Madu monoflora adalah madu yang berasal dari satu tumbuhan utama yaitu berasal dari satu jenis bunga, madu ini memiliki warna, wangi dan rasa yang spesifik tergantung asal nektarnya, seperti madu paseban yang di hasilkan dari sumber nektar bunga Kaliandra yang banyak tumbuh dan menyebar di sekitar kawasan Paseban dan kaki gunung Gedogan. Selain bersumber dari nektar dari bunga kaliandra, madu Paseban bersumber dari bunga kopi dan perkebunan sayuran.
Poliflora
Madu Poliflora adalah madu yang lebahnya mengambil pakan dari berbagai sari bunga. Madu ini biasanya berasal dari hutan yang diproduksi oleh lebah-lebah liar, sumber nektar yang menjadi pakan lebah antara satu koloni lebah dengan lainnya akan mempengaruhi sifat madu yang dihasilkan, diantaranya segi warna, rasa, dan komponen madu. Madu jenis ini dapat dinamai sesuai dengan lokasi madu dikumpulkan misalnya madu Sumbawa, madu Bangka, atau madu Timor.
Sumber nektar dan species lebah akan mempengaruhi senyawa-senyawa yang terkandung dalam madu, hal inipun yang membedakan manfaat secara khusus antara madu yang dihasilkan dari hutan dengan madu hasil budidaya.
Lebah sebagai produsen madu
Madu Paseban – Indonesia memiliki iklim tropis, mempunyai keragaman lebah madu alam terbanyak di dunia (megadeiversity). Paling sedikitnya Indonesia mempunyai lima jenis lebah madu yaitu :1. A. Nigrocincta, 2. A. Andreniformis, 3. A. Koshchevnicovi, 4. A. Dorsata dan 5. A. Cerana. Yang lainnya adalah lebah madu A Mellifera yang di intruduksi dari Australia yang di budidayakan sejak tahun 1955 di Irian Jaya yang sekarang bernama Papua. Di Sumatra, terdapat 4 jenis lebah madu yang ditemukan yaitu 1. A. Andreniformis, 2. A. Cerana, 3. A. Dorsata dan 4. A. Koshchevnicovi. Habitat lebah madu hutan banyak ditemukan di hutan sekunder dan hutan primer disebagian besar wilayah Indonesia.
Sebagiannya, madu dapat dihasilkan dari budidaya lebah madu yang banyak ditemukan dipedesaan. Jenis lebah madu yang banyak di budidayakan adalah 1. A. cerana dan 2. A. mellifera. Jenis lebah madu A. cerana termasuk serangga sosial yang hidup dalam satu koloni, terdiri dari satu lebah ratu, ratusan lebah jantan, dan ribuan lebah pekerja. Lebah jenis ini banyak dibudidayakan karena“mempunyai daya adaptasi tinggi terhadap iklim tropis, tahan terhadap tungau parasit, agresif dan mudah diternakkan dengan cara yang sederhana (Morse, 1967)”.
Morfologi dan anatomi lebah madu
Madu Paseban – Lebah madu termasuk pada kelas insekta, tergolong dalam hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan yang ada disekitarnya atau jenis serangga yang berdarah dingin. Lebah madu termasuk dalam famili Apidae yang koloninya banyak hidup di benua Eropa, Afrika, dan Asia. Lebah madu adalah serangga sosial yang hidup bergerombol sehingga membentuk koloni.
Hasanuddin (2003) mengklasifikasikan lebah madu adalah : Kingdom : Animalia, Phylum : Arthropoda, Class : Insecta, Ordo : Hymenoptera, Family : Apidae, Genus : Apis, Species : 1. Apis koschevnikovi, 2. Apis laboriosa, 3. Apis mellifera, 4. Apis Andreniformis, 5. Apis cerana, 6. Apis nigrocineta, 7. Apis dorsata dan 8. Apis florea.
-
- Apis mellifera : jenis lebah madu ini banyak dijumpai di daratan Eropa, seperti Yunani, Italia, Prancis serta di negara disekitar Mediterania.
- Apis Florea : jenis lebah madu ini merupakan spesies terkecil yang tersebar dari mulai Timur Tengah, India sampai Indonesia. Masyarakat Indonesia mengenal jenis Apis Florea ini dengan sebutan tawon klanceng.
- Apis cerana : lebah jenis ini diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina hingga Jepang.
- Apis Dorsata : daerah penyebaran Apis Dorsata berada di sub tropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan sekitarnya., Jenis serangga ini memiliki ukuran tubuh paling besar. Penyebaran di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian.
Morfologi lebah madu (Struktur Eksternal)
Madu Paseban – Seekor lebah ratu dewasa dapat menelurkan 1000-2000 sel telur setiap harinya, hal ini karena sistem reproduksi/organ reproduksi berkembang secara sempurna pada lebah ratu dan lebah jantan. Anatomi lebah madu dalam meliputi sistem reproduksi, sistem penginderaan dan sistem pencernaan. Pada sistem pencernaan lebah madu terdiri dari mulut, osefagus, kantong madu, proventriculus, ventriculus, usus halus, usus besar, colon dan rectum. Sementara itu, pada sistem penginderaan meliputi indera peraba, indera pencium, dan indera penglihat.
Anatomi lebah madu (Struktur Internal)
Madu Paseban – Anatomi tubuh lebah madu memiliki tiga bagian utama, yaitu kepala (caput), dada (thorax) dan perut (abdomen). Lebah madu memiliki penutup tubuh eksternal yang mengandung Chitin dan menutupi organ dalamnya. Serangga ini tidak memiliki kerangka internal tempat otot bertaut.
Habitat lebah madu
Madu Paseban – Secara umum lebah bisa hidup di seluruh belahan bumi, kecuali di daerah kutub. Hal ini disebabkan karena di daerah kutub tidak ada tanaman yang menjadi sumber pakan lebah. Di daerah tropis lebah dapat berkembang biak dengan baik dan produktif sepanjang tahun karena tumbuhan sebagai sumber pakan tersedia terus. Di daerah sub tropis lebah tidak produktif pada musim dingin (Suranto,2004).
Salah satu syarat lingkungan hidup lebah madu adalah adanya tanaman yang berbunga sebagai sumber makanannya, hewan penyerbuk ini mengambil makanan dari sari bunga. Lebah madu mengunjungi berbagai jenis tanaman berbunga dan membawa serta sari serta serbuk bunga ke sarangnya, hewan yang memproduksi madu inipun dikenal sebagai binatang penyerbuk karena membantu menyebarkan jatuhnya serbuk sari (polen) pada permukaan stigma (kepala putik).
Koloni lebah madu
Madu Paseban – Menurut Hasanuddin (2003), dalam koloni terdapat seekor lebah ratu, beberapa ratus lebah jantan dan puluhan ribu lebah pekerja, dan menurut Ashari (1998), jumlah ini tergantung pada efektivitas penyerbukan dan kondisi makanan (bunga) setempat. Masing-masing anggota koloni memiliki pekerjaan yang dilakukan secara fungsional dan profesional. Dan, menurut Rusfidra (2006), lebah madu hidup dalam suatu keluarga besar yang disebut koloni yang berdiam dalam satu sarang lebah.
Tempat tinggal ratu koloni itu semacam malam, sarang lebah madu berada dalam sebuah sel sarang atau sisir, kontruksi bagunan yang unik ini merupakan pusat aktivitas lebah madu secara berkelompok. Sel sarang atau sisir digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan dan tempat telur sekaligus tempat pemeliharaan keturunannya. Didalam sel sarang terdapat makanan yang tersimpan dengan kafasitas yang dipengaruhi oleh jumlah lebah dalam sebuah koloni, serta jenis lebah yang mendiaminya. Makanan yang tersimpan pada sarang sel itupun dipengaruhi oleh kondisi flora, cuaca dan lingkungan setempat.
Struktur sosial dan dan organisasi lebah madu
Madu Paseban – Lebah madu memiliki stuktur sosial dan organisasi yang unik, dengan lebah ratu sebagai pemimpin koloni. Lebah Ratu merupakan satu-satunya betina yang telah berkembang secara seksual. Lebah Ratu memiliki tugas utamanya adalah untuk bereproduksi. Selain lebah Ratu, dalam sebuah koloni lebah terdapat lebah pekerja dan lebah pejantan.
-
- Lebah Ratu ; Menurut Suranto (2004), Lebah ratu merupakan pemimpin koloni dan bertanggung jawab terhadap keutuhan dan kekompakkan koloni. Ratu ini berjenis kelamin betina dan hanya terdapat satu ekor dalam tiap koloni. Tugas utamanya adalah menghasilkan telur untuk perkembangan koloni. Ukuran ratu paling besar, panjang badannya hampir dua kali dan beratnya hampir tiga kali lebah pekerja. Umur ratu bisa mencapai enam tahun.
- Lebah Jantan : Lebah jantan berasal dari telur yang tidak dibuahi. Lebah ini berfungsi sebagai lebah pemacek, yakni mengawini lebah ratu muda. Jika beruntung, seekor lebah jantan hanya dapat kawin sekali selama hidupnya, karena setelah berhasil mengawini ratu, lebah ini akan mati. Karena sifatnya yang pemalas, pada saat krisis makanan, banyak lebah jantan dibunuh oleh lebah pekerja (Rusfidra,2003).
- Lebah Pekerja : Tugas lebah pekerja sesuai dengan perkembangan umur.
-
- Dari fase pertama yaitu sejak menetas sampai umur tiga hari sebagai petugas kebersihan.
- Fase kedua, yaitu umur 3 – 12 hari bertugas sebagai perawat larva.
- Fase ketiga yaitu sejak hari ke 13-18 bertugas membuat dan memoles sisiran sarang.
- Fase berikutnya dari umur 18 sampai 20 bertindak sebagai pengawal dan menjaga kesegaran udara di dalam sarang.
- Fase ini dimulai pada hari ke-20 sampai datangnya kematian, pada fase ini lebah pekerja bertugas untuk mengumpulkan nektar, polen, propolis dan air.
Dimasa tuanya lebah pekerja berperan sebagai pemandu bagi lebah muda untuk mencari lokasi pengumpulan nektar, polen, propolis dan air.
Saung Lebah Paseban sebagai sentral budidaya madu dan tempat wisata edukasi
Madu Paseban – Saung Lebah Paseban yang berada di Ppaseban desa, megamendung merupakan sentral budidaya lebah madu Paseban yang sekaligus sebagai tempat wisata edukasi dalam kawasan wisata minat khusus Paseban
Peta dan Koordinat GPS:
Jl. Tegal Luhur, Megamendung, kp paseban desa, megamendungKec, Kec. Megamendung, Bogor, Jawa Barat 16770
https://goo.gl/maps/AUHWGNQM9a7J1A1i6
9W3X+3Q Megamendung, Bogor, Jawa Barat
Resume Lebah Madu Paseban dan Referensi
Madu Paseban – Madu sebagai sumber kesehatan yang di produksi oleh lebah madu telah melintasi banyak peradaban dan zaman. Catatan-catatan yang ditorehkan dalam papirus, pada kitab suci, dibanyak artepak dan lainnya telah menjelaskan ketamaan madu sebagai sumber makanan dan untuk kesehatan. Kajian oleh dunia kedokteran modern saat ini telah membuktikan bahwa madu mengandung kandungan nutrisi yang beragam dan mengandung banyak senyawa aktif yang sangat baik untuk tubuh manusia.
Lebah yang menjadi produsen madu memiliki stuktur sosial dan organisasi yang unik dalam menjalani kehidupannya. Setiap koloni lebah memproduksi madu yang berbeda-beda tergantung pada kondisi lingkungan koloni lebah berada dengan sumber nektar yang menjadi makanan bagi para lebah. Dengan perbedaan lingkungan dan sumber nektarnya, kandungan-kandungan senyawa dan nutrisi yang terkandung dalam sesendok madu akan berbeda, hal inipun akan membedakan rasa, tampilan bahkan khasiat dari madu yang dihasilkan oleh lebah.
Referensi
Artikel Madu Paseban ini memiliki judul asli “Lebah sebagai produsen madu untuk kesehatan masyarakat“ oleh Ade Zaenal Mutaqin (Agustus, 2021) yang terbitkan pada situs Botanicare dan kembali diterbitkan ulang (Re-publish) pada situs paseban.co.id dengan judul “Mengenal Madu Paseban” setelah dilakukan beberapa perbaikan dan penyesuaian.
Penulis Madu Paseban merupakan salah satu kontributor situs paseban.co.id. Tulisan lainnya yang berkaitan dengan madu adalah “Madu hutan atau madu ternak yang terbaik untuk kesehatan ?” (Agustus, 2021).