Forest bathing adalah kegiatan alam dengan tujuan menyinkronkan ritme dan menyegarkan tubuh secara emosional di alam terbuka. Sebagaimana namanya, forest bathing dapat dilakukan dengan menikmati hutan, yaitu cara berjalan kaki mengelilingi hutan dan menikmati apa yang ada di dalam hutan tersebut dengan meninggalkan semua gawai dan hanya menikmati apa yang terjadi di alam. Kegiatan ini dapat dilakukan secara kelompok maupun individual. (Firdhani, 2018)
Seseorang dapat melakukan shinrin-yoku atau mandi hutan dengan memaksimalkan kelima indera yang dimilikinya ketika berada dan atau berinteraksi didalam hutan dan lingkungan pembentuknya, yaitu dengan menggunakan 1. Indera penglihatan, seperti melihat pemandangan hutan dan segala bentuk rupa penghuni kehidupan hutan (biodiversty), 2. Indera penciuman, dengan mencium wewangian hutan, pohon dan bunga, tanah, kelembaban, dan phytoncides (senyawa organik volatil allelochemic antimikroba yang berasal dari tanaman) yang menyengat. 3. Indera pendengaran, seperti mendengarkan suara kehidupan hutan, kicauan burung dan suara binatang liar, desiran angin yang menghempaskan di dedaunan, dan suara air yang mengalir diantara bebatuan hitam berlumut, 4. Indera peraba, dengan menyentuh pepohonan, tanah, air, dan atau dengan meletakkan seluruh organ tubuh dalam elemen-elemen pembentuk hutan, serta 5. Indera perasa, dengan memakan buah-buahan hutan, dan dengan menghirup /merasakan segarnya udara hutan. Dan, hal yang terpenting adalah mengheningkan tubuh, hati dan pikiran secara totalitas dengan menfokuskan diri pada simpony hutan yang membentuk harmoni, juga kepada Tuhan yang Esa pencipta seluruh alam.