Wisata Minat Khusus
Perkembangan kebutuhan manusia terhadap pariwisata telah melahirkan berbagai jenis kegiatan wisata, dari wisata massal (mass tourism) yang fokus hanya sebatas pada bersenang-senang (piknik/tamasya), sampai pada bentuk wisata minat khusus (special interest tourism) yang memiliki fokus kegiatan yang lebih spesifik dan menekankan kepada aspek penghayatan dan penghargaan lebih terhadap kelestarian alam, keindahan lingkungan dan pesona budaya (enviromentally and cultural sensitives). Pada aspek enriching, dimana kegiatan pariwisata memasukkan peluang terjadinya pengkayaan atas pengetahuan, pada aspek learning, yaitu kegiatan wisata yang mengarah pada unsur pembelajaran, dan pada aspek adventuring, merupakan aktivitas pariwisata yang dirancang sebagai wisata petualangan.
Wisata minat khusus merupakan jenis wisata yang dilakukan atas dasar minat atau mempunyai motivasi khusus dalam berpariwisata, dilakukan pada obyek daya tarik wisata atau lokasi yang memiliki atribut fisik tertentu dengan menekankan pada unsur tantangan, rekreatif dan pencapaian atas keinginan seorang wisatawan melalui keterlibatan / interaksi dengan unsur-unsur alam, diperuntukan bagi wisatawan yang memiliki kecenderungan minat, tujuan dan motivasi khusus dalam berwisata dan atau guna pemenuhan atas kebutuhan sensasi dan minat terdalam wisatawan dalam aktivitas berpariwisata.
Wisata minat khusus kerap disebut juga sebagai perjalanan aktif yang dapat memberikan pengkayaan pengalaman, pengetahuan dan sensasi petualangan yang fokus pada aspek alam, sosial dan budaya, merupakan “bentuk kegiatan dengan wisatawan individu, kelompok atau rombongan kecil yang bertujuan untuk belajar dan berupaya mendapatkan pengalaman tentang suatu hal di daerah yang dikunjungi”. (fandeli, 2002:107). Dan menurut wall and weiler “the special interest traveller wants to experience something new, whether it is history, food, sport, customs or the outdoors. Many wish to appreciate the new sights, sound, smell, tastes and to undertsand the place and it’s people”. – smith, (4:1992).
Aspek alam dalam wisata minat khusus berupa kekayaan flora fauna (bodiversitas), gejala geologi, ke-eksotikan taman nasional atau taman hutan raya, pesona hutan, sungai, air terjun, pantai, laut dan segala kekayaan yang terkandung didalamnya, serta perilaku ekosistem tertentu dalam sebuah kawasan. Dan aspek budaya meliputi kearifan lokal dalam sebuah komunitas masyarakat, tarian/musik/seni tradisional, kerajinan/griya etnik, arsitektur, pola tradisi masyarakat, aktivitas ekonomi yang unik dan spesifik, sejarah dan arkeologi, dls.
Pada umumnya wisatawan minat khusus memiliki motivasi dan keingintahuan yang tinggi terhadap sesuatu hal untuk dipelajari (learning) dan diikuti/dijalani sehingga menghadirkan pengalaman baru dalam aktivitasnya berpariwisata. Terdapat dua kelompok wisatawan dalam aktifitas wisata minat khusus, yaitu kelompok yang berkeinginan sebatas mencoba aktifitas baru. Pada kelompok ini, tantangan keterlibatan akan cenderung di tingkat ringan sampai pada menengah, dan yang kedua, adalah kelompok yang memandang keikutsertaannya dalam wisata minat khusus sebagai tujuan atau motivasi terdalam guna pemenuhan atas kebutuhan sensasi seorang wisatawan dalam aktivitas berpariwisata, sehingga keterlibatan wisatawan dalam kelompok ini akan cenderung lebih aktif serta menjurus pada level tantangan yang lebih tinggi.
Dalam wisata minat khusus, pembangunan kawasan pariwisata dan produk-produknya harus berdasarkan kriteria keberlanjutan, dapat didukung secara ekologis dalam waktu yang lama, layak secara ekonomi, adil secara etika dan sosial, dapat memberikan kebermanfaatannya secara berkelanjutan terhadap alam dan lingkungan sosial.
Dalam kawasan Paseban, Wisata Minat Khusus memiliki kaitan erat dengan wisata petualangan dan wisata edukasi, bentuknya berupa aktivitas berkemah (educamp, family camp), birwatching, trekking hutan pegunungan, river trekking atau susur sungai, hiking, jelajah air terjun, body rafting, cliff jumping, dan rappelling di tebingan air terjun, dls.
Mutaqin, A Zaenal. (2020). “Jelajah Kawasan Pariwisata Puncak Dalam Wisata Minat Khusus.” ; hal 6; OSF. May 11. doi:10.17605/OSF.IO/ZU9RW.