About us

Situs ini merupakan pusat informasi kawasan Wisata Minat Khusus yang berlokasi di Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Paseban.co.id adalah website resmi konsorsium dua lembaga yaitu BUM Desa Megamendung Jaya dan Highland Indonesia Group yang bersepakat untuk berada dalam Paseban Community Base Tourism dan bertujuan untuk mengembangkan Paseban sebagai Kawasan Pariwisata Minat Khusus.

Read more
Kawasan Wisata MInat Khusus

Pesona Paseban!

Pada awal tahun 2002-an, dipunggungan sebelah barat daya gunung paseban telah mulai dirintis beragam aktivitas pariwisata yang bertajuk wisata alam dan wisata petualangan, hal ini disebabkan karena dipunggungan barat daya gunung Paseban terdapat sungai cirangrang dengan kekayaan terjunan air yang eksotis. Terdapat enam (6) titik air terjun yang sudah dikelola untuk kepentingan pariwisata, dimana disetiap titiknya memiliki banyak terjunan air.  Terjunan air disepanjang sungai Cirangrang merupakan daya tarik pariwisata sekaligus surganya air terjun pada kawasan pariwisata puncak Bogor. Pesona Paseban yang menjadi obyek daya tarik wisata (ODTW) alam lainnya adalah keindahan lansekap alam yang bergunung-gunung dengan keindahan karakter hutan pegunungan dengan segala kekayaan hayati yang terkandung didalamnya..

Letak Geografis &
Sejarah Paseban

Kawasan wisata alam curug panjang terletak di punggungan barat daya gunung Paséban, adalah wilayah terujung bagian tenggara desa Megamendung yang berbatasan dengan Desa Cilember dan desa Jogjogan kecamatan Cisarua.

Kawasan wisata alam yang berada di punggungan barat daya gunung Paseban ini merupakan zona penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dengan tujuh gunung yang mengitarinya, yaitu gunung Garungsang (1.147 mdpl) dibarat laut, gunung Malang (1.392,9 mdpl) disebelah utara berdekatan dengan gunung Paseban, gunung Pondok Walanda (1.506 mdpl) dan gunung Halimun (1.646,7 mdpl) yang berada ditimur laut, gunung Gedogan dan gunung Kencana (1.796 mdpl) berada disebelah timur serta disebelah tenggaranya adalah gunung Luhur (1.727 mdpl).

Gunung Paseban dengan puncaknya berada pada ketinggian 1.389,4 mdpl, punggungan sebelah barat dayanya memiliki kontur alam yang berbukit dan berlembah-lembah dengan dominasi vegetasi hutan pegunungan, disekitar lerengan terdapat banyak aliran hulu sungai Cirangrang yang airnya mengalir ke sungai Ciesek lalu bermuara di sungai Ciliwung.

Nama Paseban menjadi identitas penanda yang merujuk pada sebuah gunung dan sebuah perkampungan dipunggungan barat daya gunung Paseban yang dahulunya kerap dikunjungi atau didatangi. Dalam budaya sunda, penamaan sebuah tempat sehingga menjadi sebuah identitas tempat tersebut (identity marker) diambil atau terambil dari keunikan dan/atau penciri khas yang dimiliki dari tempat tersebut, baik itu berupa tanda alam maupun aktivitas yang terjadi disekitarannya.

Jika ditelusuri dari asal kata, maka dapat disimpulkan “bahwa gunung Paseban sejak dahulu kala telah menjadi tempat dengan daya tarik tertentu yang banyak dikunjungi untuk berbagai macam kepentingan”, hal ini disimbolkan dengan kata Paséban itu sendiri yang menjadi penamaan / identitas sehingga melekat atas nama gunung dan kawasan-kawasan pembentuknya..

Hal yang sama dengan identitas penanda nama tempat yang disematkan pada gunung Pondok Walanda yang letaknya ditimur gunung Paseban. Gunung Pondok Walanda merujuk pada sebuah pondokan / gedung / rumah yang terdapat pada kawasan gunung termaktub, dimana pada zamannya gunung tersebut sebagian lokasinya dimiliki oleh orang-orang Belanda dan atau gunung tersebut merupakan tempat beraktivitasnya orang-orang Belanda pada saat itu. (Walanda dalam padanan bahasa sunda yang berarti Belanda)

Paseban berakar dari asal kata saba/sa-ba/ jw v; bepergian ke luar rumah; bersaba/ber-sa-ba/ kl v; bergaul; berkunjung; menyaba/me-nya-ba/ kl v; kerap kali mengunjungi / mendatangi. Pasabaan/pa-sa-ba-an/ sd n sunda yang artinya sebagai tempat yang kerap dikunjungi / didatangi. Pada versi lain paseban berakar dari asal kata seba/se-ba/ sn; bakti, menghadap (raja); pa-se-ban /paséban/ jw n balai yang digunakan untuk menghadap (raja); balai penghadapan.

Paseban dapat maknakan pula sebagai sebuah perkampungan masyarakat yang bermukim di punggungan gunung Paseban, bernama kampung Paséban. Untuk mencapai kampung paseban terlebih dahulu akan melewati sebuah jalan bernama situhiang, berasal dari akar kata situ dan hyang yang berarti situ/si-tu./sd n; danau kecil dan hyang dalam bahasa Melayu, Kawi, Jawa, Sunda, dan Bali adalah suatu keberadaan spiritual tidak kasat mata yang memiliki kekuatan supranatural. Konon menurut cerita bahwa pada dahulu kala disekitar gunung Paseban terdapat telaga tempat bersemayamnya para dewa.

Saat ini, punggungan sebelah barat daya gunung Paseban merupakan tempat yang banyak dikunjungi untuk kepentingan pariwisata bertajuk alam, petualangan dan budaya, salah satu penyebabnya karena adanya anak sungai Cirangrang dengan kekayaan air terjun yang eksotis, selain pesona keindahan alam yang tersaji dan pesona budaya masyarakat sunda tempo doeloe yang belakangan ini kembali digali dan dikembangkan di Paseban guna kepentingan dunia pariwisata Indonesia.

Obyek Daya Tarik Wisata

Di punggungan sebelah barat daya gunung Paseban tersimpan pesona yang hadir dari aliran sungai Cirangrang, keindahannya telah menjadi obyek daya tarik wisata air yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Adalah curug panjang dengan kolam terjunan airnya berdiameter +10 meter, yang namanya telah merebut kepopuleran kawasan pariwisata dipunggungan gunung Paseban.

Selain merujuk pada obyek daya tarik wisata yang airnya meluncur dari lerengan (slope) sepanjang +20 meter, curug panjang merupakan komplek air terjun yang berada dialiran hulu sungai Cirangrang dengan 5 terjunan air yang sangat eksotis, yaitu curug Naga, curug Barong, curug Priuk, curug Orok dan curug Panjang. “Curug terbentuk karena terjadinya patahan bumi sehingga adanya terjunan air, dapat juga disebabkan oleh adanya aktivitas erosi aliran air yang mengalir diatas lapisan batuan sehingga terjadinya pengikisan”.

Disepanjang aliran hulu sungai Cirangrang terdapat enam air terjun atau air yang terjun / jatuh / meluncur dari ketinggian yang kemudian bermuara di kolam terjun (plunge pool) yang dalam padanan bahasa sunda dikenal dengan sebutan curug, air terjun terhulu adalah curug Cibulao.

Karena kepopulerannya, saat ini identitas curug panjang disematkan dan/atau merujuk pada kawasan wisata alam yang berada di lerengan barat daya gunung Paseban dengan obyek daya tarik dan aktifitas wisata alam yang beragam seperti tempat berkemah, jalur treking hutan dan susur sungai, kegiatan jelajah air terjun dan lainnya.

Adalah Highland camp dengan keindahan lansekap buatan yang berpadu padan dengan elemen hutan, air dan kekayaan hayati yang terkandung didalamnya, didesain untuk kegiatan berkemah. Bumi perkemahan yang dilingkar oleh tiga aliran sungai dengan hutan pegunungan yang yang terlihat laksana benteng alam ini banyak menyajikan aktivitas wisata petualangan dan wisata edukasi.

Lainnya adalah camp Taman Alam Matahari dan spot-spot camping yang menyebar di dalam dilokasi obyek wisata curug panjang dengan beragam karakter dan daya tampung setiap spot berkemahnya.

Kapasitas tampung bumi perkemahan yang berada di kawasan pariwisata curug panjang mencapai +950 orang yang disebar di dua campground dengan pembatas alamnya adalah sungai, yaitu Highland camp dan Taman Alam Matahari. Sementara spot-spot berkemah yang tersebar dalam obyek wisata curug panjang dapat menampung s.d 150 orang. Secara keseluruhan, kawasan ini dapat menampung sebanyak +1.100 orang berkemah dalam satu kali event.

Camping Ground Taman Alam Matahari adalah enclave atau sebuah kantong yang berada ditengah kawasan hutan dengan pemandangan gunung salak, lembahan hutan dan keindahan lampu-lampu kota (citylight) pada malam harinya, dimiliki oleh perusahaan pariwisata swasta.

Curug panjang merupakan kawasan pariwisata alam untuk wisata minat khusus dan edukasi seperti eduwisata (wisata edukasi), wisata petualangan, wisata air, dan berkemah dengan beragam fasilitas, aktivitas dan atraksi wisata yang dikelola oleh Perum Perhutani, swasta dan masyarakat.

Beragam program wisata minat khusus dan edukasi yang dapat dilakukan pada kawasan Pariwisata Alam Curug Panjang, seperti berkemah (Educamp atau educational camping dan family camp), jelajah air terjun dan journey, yaitu kegiatan petualangan yang menggabungkan aktivitas trekking hutan, susur sungai, mendaki curug dan wisata air terjun dalam sebuah alur kegiatan. aktivitas lainnya adalah event-event gathering dalam balutan nuansa camping dengan muatan outbound dan petualangan.

Selain kegiatan-kegiatan termaktub diatas, Pelatihan dan pengembangan SDM dengan metodelogi Experiential Learning yang mensyaratkan adanya lingkungan terbuka sebagai media belajar dan materi pembelajaran, dimungkinkan kegiatannya dilakukan pada kawasan pariwisata curug panjang yang memiliki elemen hutan dan air dengan beragam tantangannya, serta tempat berkemah dengan segala fasilitasnya.

Aksesibilitas

Kawasan pariwisata alam curug Panjang dapat dijangkau dari dua arah pintu masuk, yaitu dengan melalui jalan desa Megamendung menuju pintu-1 Curug Panjang dan dari jalan desa Cilember menuju pintu masuk-2 curug Panjang dan menuju curug bulao. Sebahagian besar badan jalannya beraspal dan beton datar, sebagiannya lagi berbatu yang dapat dilalui oleh dua kendaraan pribadi secara hilir mudik, terdapat beberapa spot tanjangan dan turunan hingga mencapai kemiringan s.d 50 derajat.

Keterjangkauan dari jalan raya Puncak menuju curug Bulao jika melalui jalan desa Cilember berjarak +6,6 km dan untuk ke curug Panjang berkisar 4,8 km, dapat dilalui oleh kendaraan pribadi roda empat berjenis SUV, MPV, Hatchback dan roda dua, juga dapat dilewati oleh kendaraan TNI atau Brimob berjenis truk dan kendaraan mikro bus yang berkapasitas 19/21 tempat duduk. Bagi yang menggunakan big bus dengan kapasitas 60 tempat duduk, kendaraan akan di parkir di area peristirahatan (rest area) semesta Cilember yang selanjutnya wisatawan akan diangkut dengan menggunakan transportasi lokal atau kendaraan berjenis MPV.

Sepanjang perjalanan menuju Kawasan Pariwisata Curug Panjang akan melewati komplek pervilaan, melewati hutan-hutan pinus merkusii dan perkampungan-perkampungan yang masyarakatnya sangat kental dengan nilai-niai agama Islam terutama disepanjang jalan Pesantren.

Hal yang berbeda jika melewati jalan desa Megamendung, jarak tempuh dari jalan raya puncak menuju curug panjang berjarak +6,4 km dengan kendaraan mikro bus ataupun truk TNI akan diparkir dipersimpangan Pusdik Resintel Polri.

Kendaraan-kendaraan dari lapangan parkir yang tersebar di kawasan pintu masuk-2, yaitu lapangan parkir Highland camp, Camp Taman Alam Matahari dan lokasi wisata curug panjang tidak dapat melintas kelapangan parkir pintu-1 curug panjang dan begitupun dengan sebaliknya..

Mutaqin, A Zaenal. (2020).Jelajah Kawasan Pariwisata Puncak Dalam Wisata Minat Khusus. ; hal 7-9, Gunung Paseban; OSF. May 11. doi:10.17605/OSF.IO/ZU9RW.